Menjemput Peluang Bisnis Produk Olahan Ikan

Peluang Usaha Pengolahan Ikan : Limbah kulit ikan merupakan keuntungan terselubung bagi Tri Kismiati. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bogor, Jawa Barat ini mampu menghasilkan satu rupiah dengan mengolah ikan lele menjadi keripik kentang. Keterampilan pengolahannya telah dikembangkan dalam produksi keripik gabus, kerupuk, keripik kacang, teri. Awal migrasi ke Bogor. Barang tersebut dijual sebagai jaminan di koperasi tempat suaminya bekerja.

“Saya kira koperasi ini laris manis dan disukai banyak orang,” kata Trin saat ditemui di kantor pusatnya di Baqara, Jawa Barat. Ketika Trini memulai bisnisnya dengan produksi serutan dan sisa bulu kucing, ia semakin terlibat dalam pengolahan bahan baku sekunder. kulit rusak. Saat itu, ia bertemu dengan seorang teman yang bekerja di pabrik fillet ikan dan mengulitinya. Saat itu, teman Aua bekerja di pabrik steak, sehingga kulitnya dibuang. “Kemudian dia membawanya pulang dengan cara yang mewah, dan gorengannya biasanya sangat enak,” kenangnya.

olahan ikan
ikan olahan

Beberapa tahun kemudian, Trina Puri Nivana RT 08/14 mampu mendirikan Hanad Kingdom of Memories yang terletak di Karadenan, Cibinong, Bogor. Produknya antara lain Keripik Kulit, Keripik Retak, Balada Ikan Pangang, Ikan Teri Balada, Ikan Teri Balada Kentang, Udang Regina, Ikan Reginag dan Cengkih. Perusahaan memiliki 17 pekerja sementara dan 7 staf tetap.

“Dari awal kami sendiri, Alhamdulillah, terima kasih atas instruksi Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Awalnya kami banyak berlatih, kami juga menerima promosi, dan mereka memberi kami promosi seperti freezer, oven, dan pot ," kata Tri.

pabrik pengolahan ikan

Wabah Covid-19 tidak berdampak pada usaha pengolahan ikan Hanada. Selain mengubah rumahnya menjadi toko suvenir, sejumlah produk Hanada juga dipajang di mal-mal di sekitar ibu kota. Bahkan produk kuku macan sudah sampai ke mini market dengan pasar Jakarta. Omset bulanan perusahaan daur ulang ini bisa 200-400 juta dram per bulan.

“Selama epidemi penjualan cakar harimau meningkat 75%,” katanya.

Sementara itu, Artati Vidiart, Direktur Jenderal Daya Saing Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), mengaku bangga dengan capaian Tri Kismati. Menurutnya, pengolahan ikan memiliki nilai lebih besar sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan dari TPA. Bagian ikan ini juga dianggap limbah.

“Kita dapat belajar dari kisah Tiga Ibu bahwa jika kita mengerti bagaimana cara mengolah potongan ikan, Anda bisa memakannya,” kata Artat.

Oleh karena itu, PKC membuka peluang bagi setiap orang untuk menjadi pelaku usaha di bidang pengolahan ikan. Artat mengungkapkan, ada Balai Pengujian Hasil Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) dengan sejumlah inovasi olahan ikan yang bisa diterapkan masyarakat. Dari sisi akses permodalan, ada pinjaman komersial untuk perorangan yang dapat diperoleh melalui Badan Kepegawaian Negeri (BLU) melalui Lembaga Pengelola Modal Perikanan Laut (LPMUKP) https://bit.ly/accessmodal_KKP. ).

Selain itu, PCC memiliki rencana untuk pasar pelayaran Indonesia. Artat mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Gunung di Indonesia karena mengkategorikan RSI dalam 3 (tiga) kategori yaitu RSI support, RSI baik dan RSI excellent untuk membawa RSI support ke level selanjutnya.

Per 4 November 2020, 1355 UKM telah mengikuti Program Pasar Maritim Indonesia. Mereka terdiri dari 495 UKM unggulan, 200 UKM baik dan 655 UKM terorganisir dengan total 2299 produk. Sesuai dengan program tersebut, Menteri Kelautan, Koordinator Penanaman Modal Luhut Binsar Panjitan, Menteri Kelautan dan Perikanan: “Mari kita manfaatkan peluang di bidang pengolahan ikan, khususnya generasi muda. Sudah waktunya untuk membuangnya dan melanjutkan."

Comments